ayam yokohamaAyam Yokohama merupakan kekayaan alam dari negeri Sakura. Merupakan sebagian satwa asli khas Jepang yang dilindungi oleh Undang-undang.
Populasinya sangat kecil dan dahulu banyak yang diekspor ke Eropa hingga mendekati kepunahan. Oleh karena itu pemerintah Jepang telah ber-usaha mengembangbiakkan ayam Yokohama dengan segala cara. Larangan-larangan keras diberlakukan, diantaranya jenis ayam ini tidak boleh diper-dagangkan keluar negara Jepang.
Ciri-ciri ayam Yokohama (Onagadori),
1. Pejantan:
  • Berat rata-rata 2,5 kg.
  • Jengger tunggal, bilah, tipis dan roboh (kepleh:Jw) bergerigi kecil-kecil warnanya merah muda.
  • Pial sepasang, berukuran sedang berwarna merah muda.
  • Cuping telinga berukuran sedang, warnanya merah berbintik-bintik putih untuk ayam yang berbulu warna dasar coklat gelap; ayam berbulu warna dasar coklat, cuping telinga berwarna kuning berbintik-bintik kecil warna putih; sedang yang berbulu warna putih, cuping telinganya berwarna putih berbintik-bintik kecil warna merah pucat.
  • Paruh kecil, melengkung pada ujungnya dan berwarna kuning gading, ada pula yang berwarna abu-abu.
  • Mata bundar berwarna kuning.
  • Kepala termasuk kecil dan bentuknya oval.
  • Badan kecil, ramping dan panjang.
  • Sayap menempel ketat pada badan dengan ujung mengarah turun.
  • Kaki kecil ramping, panjang dengan sisik-sisik kecil berwarna kuning
  • Jari-jari kaki kecil-kecil panjang warnanya kuning jerami, kuat sekali untuk mencengkeram dahan.
  • Kuku-kuku kecil, panjang, melengkung dan runcing berwarna putih tulang.
  • Taji berukuran kecil tetapi panjang, runcing dan melengkung keatas bagus sekali.
  • Bulu hias pada leher panjang dan tebal warnanya merah merona untuk ayam yang berbulu warna dasar hitam; putih mengkilap untuk yang berbulu warna dasar putih; sedang yang berbulu warna dasar coklat, bulu hiasnya berwarna putih kekuning-kuningan.
  • Bulu hias pada pinggang warnanya kuning kemerahran, coklat kemerah-merahan atau putih bersih panjang menjurai.
  • Bulu ekor pokok (hancur:Jw) pipih,sangat panjang, hingga dapat mencapai lebih dari 6 m.
  • Mempunyai sifat tidak suka berkelahi walau hidup bersama dengan beberapa pejantan dalam satu kandang, pembawaannya tenang dan kalem.
2. Betina:
  • Berat rata-rata berkisar 1,2 kg.
  • Jengger sumpel, kecil sekali, warnanya merah pucat.
  • Cuping telinga juga kecil sekali, warnanya merah pucat dengan bintik-bintik putih.
  • Mata bundar warnanya kuning.
  • Paruh kecil, melengkung pada ujungnya. berwarna kuning jerami.
  • Bulu badan berwarna hitam, blirik coklat kekuning-kuningan, atau putih bersih.
  • Ukuran dada termasuk sedang.
  • Antara sayap dengan badan sedikit berongga dan ujungnya mengarah turun.
  • Bulu ekor menyempit pada ujungnya.
  • Kaki kecil, ramping dan panjang dengan sisik-sisik kecil teratur rapi warnanya kuning jerami.
  • Bertelor paling banyak 10 butir per periode dengan kemungkinan menetas hanya 2/3 nya saja.
3. Telor:
  • Berukuran sedang. berbentuk oval memanjang, warna putih keku­ning-kuningan.
  • Dierami induknya selama 21 hari, menetas dengan bulu kapas ber­warna kuning pucat dengan bercak-bercak kecoklatan.