Ayam cemani merupakan salah satu jenis ayam
lokal khas propinsi Jawa Tengah yang berasal dari Karisidenan Kedu tepatnya di
daerah Kabupaten Temanggung dan sekitarnya. Ayam cemani ini banyak dipelihara
oleh masyarakat di desa Kedu, desa Beji dan desa Kahuripan, Kecamatan Kedu
Kabupaten Temanggung sejak awal abad 20. Ayam cemani dikenal memiliki harga yang mahal, namun budidaya ayam
cemani baru dilakukan oleh sebagian masyarakat di daerah tertentu, warna hitam
tidak selamanya kelam , mungkin itu salah satu kalimat yang bisa dipakai untuk
mengatakan pada Ayam Cemani. Warna Hitam pada Ayam Cemani justru menjadi
pertanda cerahnya masa depan pemilik Ayam cemani. Ini bukan karena mistis atau
kesaktian Ayam cemani hitam legam tersebut, tetapi karena harga Ayam Cemani
yang Hitam legam sangat tinggi bisa mencapai jutaan rupiah. Tak heran jika ini
menjadi keuntungan tersendiri bagi peternak ayam cemani. Sehingga banyak
peternak menekuni Budidaya Ayam Cemani ini. Harga ayam cemani sangat bervariasi
tergantung pada kualitasnya, kualitas Ayam cemani yang baik dinilai bersadarkan
tingkat kepekatan warna hitam di seluruh tubuh, mulai dari bulu, kulit,kaki,
kuku,lidah, tulang dan darahnyapun hitam. Harga ayam cemani standard berkisar
antara 150 ribu hingga 500 ribu untuk ukuran dewasa, sedangkan untuk cemani
super tidak ada batasnya bisa mencapai jutaan rupiah.
Ayam Cemani jantan dewasa pada
waktu berdiri normal mencapai tinggi sekitar 60 cm dengan lingkar dada mencapai
34 cm dan panjang sayap 25 cm. Sementara, ayam betina dewasa mencapai tinggi 50
cm dengan lingkar dada 27 cm dan panjang sayap 21 cm. Bobot anak ayam umur
sehari berkisar antara 28-32 gram/ekor. Bobot ayam betina berumur 5 bulan
berkisar antara 1.200-1.300 gram/ekor. Ayam jantan umur 5 bulan berkisar antara
1.400-1.500 gram/ekor. Umur pertama bertelur berkisar antara 4,6-6,5 bulan dan produksi
telur pada pemeliharaan diumbar dan semi intensif berkisar 56-77 butir per
ekor/tahun, sementara yang dipelihara intensif dalam kandang batere dapat
mencapai 215 butir/ekor/tahun. Bobot telur ayam berkisar antara 41-49
gram/butir. Konsumsi pakan ayam dewasa per hari mencapai 93 gram per ekor
(Iskandar dan saepudin, 2004).
Perbedaan antara ayam Kedu Hitam dan ayam
Cemani adalah pada ayam Kedu Hitam sebaran warna hitam hanya pada bulunya saja,
sedangkan pada ayam Cemani sebaran warna hitam menyebar keseluruh tubuh. Jadi
ayam Cemani merupakan ayam Kedu hitam tetapi ayam kedu hitam belum tentu ayam
Cemani. Diduga ayam cemani ini didapat dari hasil perkawinan antar keluarga
yang dekat hubungan kerabatnya dari beberapa generasi diikuti dengan seleksi
kearah ayam yang berwarna hitam.
Sejarah
ayam cemani dan ayam kedu hitam ini ada dua macam versi, yaitu versi
Makukuhan dan versi Tjokromiharjo. Versi Makukuhan ini merupakanlegenda yang
berkembang di Desa Kedu dan sekitarnya, disebutkan bahwa ayam cemani pada
awalnya dibawa dan dikembangbiakkan oleh seorang bernama Ki Ageng
Makukuhan pada era akhir pemerintahan kerajaan Majapahit. Sedangkan versi
lain adalah ayam ini dibawa dan dikembangkan oleh seorang ahli
peternakan sekaligus kepala desa Kalikuto yang pernah belajar kepada Dr.
Douwes Dekker yaitu Tjokromiharjo. Versi ini mengatakan bahwa ayam cemani
bukan berasal dari Kedu, namun berasal dari persilangan beberapa generasi
ayam Inggris yang dibawa pada zaman pemerintahan kolonial Raffles dengan
ayam lokal Indonesia yang berkembang hingga daerah Kedu. Di kedu
persilangan ayam inimenghasilkan keturunan yang berwarna hitam yang kini kita
kenal dengan namaayam hitam kedu atau juga ayam cemani
B. Budidaya Ayam Cemani
Budi daya ayam cemani relatif
mudah, hanya butuh ketelatenan saja. Tatacara pemeliharaan ayam Cemani sama
dengan cara pemeliharaan ayam Kedu Hitam. Ayam Camani dikawinkan dengan sesama ayam
Cemani secara alami dengan perbandingan maksimal 1 jantan
5 betina untuk yang ditetaskan sendiri oleh induknya, karena ayam ini masih memiliki sifat mengeram
dan mengasuh anaknya. Anak-anak ayam yang menetas
kemudian dipisahkan antara yang berwarna hitam legam murni, anak ayam Cemani dari yang berwarna
selain hitam, sebagai anak ayam Kedu.
Ayam cemani kecil sangat rentan terhadap kematian
terutama pada suhu yang rendah. Untuk mengantisipasinya pemeliharaan DOC sampai usia
satu bulan ditempatkan pada kandang Box yang diberi lampu
pijar. Lampu pijar akan membantu menjaga suhuruangan tetap hangat. Pada pagi
hari box anakan Ayam Cemani ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan
diletakkan pada tempat yang relatif teduh jika matahari mulai terik.
Pemeliharaan anak-anak ayam
dapat segera dilakukan begitu telur menetas dan dipisahkan dari induknya, atau dari mesin apabila
ditetaskan dengan mesin tetas untuk dipelihara dalam kandang yang dilengkapi dengan pemanas. Setelah anak-anak ayam berumur 4 hari, segera
dilakukan imunisasi dengan vaksin tetelo atau ND (Newcastle desease), yang dapat
diperoleh dari toko-toko pakan dan obat ayam. Imunisasi kemudian diulang pada umur 4 minggu
dan 4 bulan. Selain vaksin ND, dapat juga diimunisasi dangan vaksin cacar flow
pox, apabila perlu.
Proses seleksi dilakukan terus menerus untuk memisahkan anak-anak ayam
yang berbulu bukan hitam. Ayam dapat dipelihara dalam
kandang berlantai kawat atau bambu atau langsung di atas lantai tanah atau sekam atau serbuk gergaji
secukupnya. Ukuran kandang bervariasi disesuaikan dengan besar ayam. Untuk ayam
dewasa setiap luasan lantai 1 m persegi, maksimum dapat diisi oleh 4-6 ekor.
Ruangan dalam kandang ayam harus terhindar dari pemanasan matahari langsung dan
basah kena air hujan. Ventilasi dibuat secukupnya di sekitar dinding kandang.
Kebersihan kandang harus selalu dipelihara untuk menghindarkan ayam dari
penyakit. Larutan desinfektant dapat dipakai untuk menyemprot setiap pojok
kandang setelah dibersihkan dari sampah dan debu. Penerangan dapat diberikan
secukupnya terutama untuk anak-anak ayam untuk memudahkan pengontrolan pada
waktu malam hari.
Jenis pakan yang dapat
diberikan untuk lebih mudahnya dapat memakai pakan jadi komersial untuk ayam
ras tipe petelur mulai dari pakan untuk anak ayam, ayam muda dan ayam dewasa.
Namun untuk menekan harga, pakan dapat dibuat dengan campuran berbagai bahan pakan
seperti dedak padi, jagung giling, menir, gabah dan sebagainya, yang
disesuaikan dengan ketersediaan bahan dan murah harganya. Berikut ini disajikan
salah satu contoh formula ransum sederhana dengan bahan-bahan pakan yang mudah
diperoleh untuk anak ayam, ayam muda dan ayam dewasa. Adapun kandungan gizi
sedikit ditingkatkan untuk mengatasi kemungkinan penurunan kualitas bahan-bahan
pakan yang kadang terjadi dari waktu kewaktu. Pakan lebih baik diberikan dalam
bentuk kering sekali atau dua kali setiap hari secara berlebih dengan selalu
memperhatikan sisa pakan pada pagi hari sebelum diberi, jika masih ada sisa
penambahan pakan bisa dikurangi. Konsumsi ransum bulanan per ekor, mulai dari 4
minggu pertama, ayam akan memakan sebanyak 392 gram/ekor, kemudian sebanyak 838
g/iet pada 4 minggu berikutnya dan seterusnya untuk konsumsi pakan pada umur 5
sampai dengan 8 minggu, keudian sebnayak 1.159 gram. Memasuki umur 13 minggu,
ayam memakan sebanyak 1.364 gram/ekor. Selanjutnya ayam akan makan terus akibat
bertambahnya sampai umur dewasa yang rata- rata hanya makan sebanyak kurang
lebih 100 gram/ekor/hari
Dengan
bertambahnya usia ayam cemani bertambah pula ukuran tubuh dan jumlah
bulu-bulunya, ayam sudah harus mulai dipindah pada kandang yang lebih luas.
Pemanasan dengan lampu pijar diseduaikan dengan kebutuhan, jika suhu tidak
terlalu dingin bisa ditiadakan. Kandang yang terlalu sempit akan mengganggu
pertumbuhan dan membuat kandang menjadi lembab. Kandang yang lembab akan
berpotensi mendatangkan bibit penyakit. Penempatan kandang hendaknya terpisah
dari pemukiman dan terkena sinar matahari yang cukup terutama pada pagi hari.
Karena itu pada Pola budi Daya ayam cemani diusahakan kandang menghadap ke arah
timur.
Kesimpulan
Ayam cemani merupakan ayam lokal khas
Indonesia yang berkembang awal di
daerah Temanggung. Ayam ini memiliki ciri seluruh tubuhnya berwarna hitam mulai dari bulu,menyebar mulai dari jengger, kulit muka,
mata, paruh, kaki, cakar, kuku sampai ke rongga mulut dan lubang dubur (cloaca). Ayam Cemani merupakan tipe ayam dwi guna yaitu bisa dimanfaatkan
daging maupun produksi telurnya. Manjemen pemeliharaan ayam Cemani sama dengan
pemeliharaan ayam buras pada umumnya. Jenis pakan yang diberikan pada umur 1
bulan ke atas berupa pakan komersil juga bisa ditambahkan nasi aking, bekatul.
Diambil dari berbagai sumber
jenis-jenis kandang ayam yang
baik dan perawatan kandang ayam
JENIS KANDANG AYAM
Kontruksi dan kapasitas kandang
DOC
Kontruksi
kandang untuk DOC (anak ayam) sebetulnya sama dengan kandang untuk ayam dewasa.
Akan tetapi, harus diingat bahwa DOC memerlukan sumber pemanas dan kehangatan
untuk mengganti induknya, terutama pada saat bulunya belum tumbuh. Sisi luar
kandang DOC sebaiknya diberi penutup atau tirai penahan diingin dari hembusan
angin maupun hujan. Selain itu, kandang DOC juga diberi lampu atau sumber
pemanas lainnya untuk menghangatkan tubuh anak ayam. Bila kandang memakai
lantai litter, setelah kandang dibersihkan dan disemprot dengan desinfektan,
dibuatkan lingkaran pembatas yang terbuat dari seng berdiameter 3 M dan tinggi
40 CM untuk setiap 500 ekor ayam. Pada lantai, ditaburkan litter dari kulit
gabah atau serutan kayu setebal 6-9 CM. Lantai dari kawat, sebelum ditabur
litter, harus diberi kertas koran sebagai penahan agar litter tidak jatuh.
Letak
kandang memanjang dari barat ketimur agar ayam tidak terkena panas matahari
yang berlebih. dengan demikian, kandungan amoniak di kandang tidak tinggi
sehingga udara segar dapat membuat pertumbuhan ayam menjadi baik.
Kandang
secara khusus yang hanya dipergunakan untuk DOC atau masa brooding saja jarang
dibuat. Biasanya, kandang tersebut juga dipergunakan untuk membesarkan anak
ayam sampai siap bertelur. Setelah itu, ayam dipindahkan kekandang baterai agar
telur yang dihasilkan bersih dari kotoran ayam.
Kandang untuk DOC Ayam Petelur
Hingga Dewasa
Keperluan
kandang untuk ayam ras petelur sebetulnya tergantung pada rencana kita. Kalau
akan memelihara ayam dari DOC (anak ayam umur sehari) sampai dengan dewasa
dalam satu kandang maka kita hanya perlu memperhitungkan keperluan ruang (space) dari setiap umur ayam. Untuk ayam ras
petelur dengan telur cokelat yang dipelihara di lantai litter dapat digunakan
patokan sebagai berikut.
·
DOC sampai dengan umur 5 minggu :
12,7 ekor/m²
·
DOC umur 6 sampai 16 minggu : 7-8
ekor/m²
·
umur 17 minggu sampai dengan bertelur
: ± 5,5 ekor/m²
Bila pemeliharaannya di kandang dengan lantai baterai (cage), patokannya sebagai berikut:
·
DOC sampai dengan umur 6 minggu :
55,25 ekor/m²
·
DOC umur 7 sampai dengan 16 minggu :
28,17 ekor/m²
·
Umur 17 minggu sampai dengan bertelur
: 22,12 ekor/m²
Peternak biasanya memelihara DOC
hingga anak ayam umur 16 minggu di kandang litter. Bila telah berumur 17 minggu
atau 1 minggu sebelum bertelur, ayam dipindahkan ke kandang baterai (baterai
ditempatkan dalam kandang juga).
Penggunaan kandang baterai memiliki lebih banyak keuntungan diantaranya:
1.
telur lebih bersih
2.
tempat lebih hemat sebab per m²
luasan kandang dapat menampung ayam lebih banyak,
3.
produksi setiap individu mudah
diketahui, dan
4.
kanibalisme atau saling patuk antar
ayam maupun ayam mematuk telur
Kandang Untuk Ayam Kampung
Kontruksi
kandang untuk pemeliharan ayam kampung secara intensif sebenarnya sama dengan
kandang ayam ras. Ayam kampung dapat dipelihara dalam kandang litter maupun
kandang baterai. Prinsip dalam pembuatan kandang adalah membuat ayam merasa
nyaman berada di kandangnya. Dalam keadaan nyaman, ayam dapat berkembang dengan
baik sehingga beratnya bertambah dan produksi telurnya juga lebih baik.
Kandang Untuk Ayam Pedaging
Ayam
pedaging bisa dipelihara dalam kandang litter, baterai, maupun slat. Kandang
litter biayanya lebih murah, tetapi ayam cenderung lebih mudah terserang
penyakit pernafasan. selain itu, kapasitas kandang atau jumlah ayam per m²
luasan kandang lebih banyak.
Bahan Untuk Alas Litter Kandang
Ayam
Untuk
alas litter, dapat digunakan bahan-bahan berpotensi untuk menyerap air.
Pemilihan bahan litter tergantung pada ketersediaan bahan di dekat lokasi
peternakan maupun harganya. Bahan-bahan tersebut sebaiknya juga tidak
menyebabkan timbulnya debu dan tidak beracun. Bahan-bahan yang berpotensi
sebagai bahan litter yaitu serbuk gergaji (tahi gergaji), serutan kayu, sekam
padi, kulit kacang, dan tongkol jagung. Bahan-bahan litter yang sering
dipergunakan di peternakan besar ayam ras maupun buras yaitu kulit padi dan
serutan kayu. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan tersebut cukup banyak dan
harganya cukup murah.
Bambu dan Kawat Sebagai Bahan
Kandang Ayam
Kandang
baterai dapat dibuat dari bambu maupun kawat. Masing-masing bahan tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan kandang baterai dari
bahan bambu sebagai berikut ini :
1.
Kandang dapat dibuat sendiri oleh
peternak
2.
Bila di daerah tersebut cukup banyak
bambu dan sangat murah harganya, peternak ayam dapat menghemat biaya
pembuatannya
Kekurangan bahan bambu antara lain sebagai berikut :
1.
lebih cepat lapuk sehingga tidak
dapat bertahan lama
2.
biasanya, bilah-bilah bambu dibuat
agak besar sehingga kotoran ayam lebih banyak menempel pada lantai beterai,
Akibatnya, telur yang dihasilkan akan lebih kotor
Kandang baterai dari kawat mempunyai kelebihan yaitu sebagai
berikut:
1.
lebih rapi dan bisa dipakai lebih
lama
2.
lebih mudah dalam merawat dan
membersihkannya, dan
3.
telur yang dihasilkan lebih bersih
Kekurangan kandang baterai dari kawat antara lain :
1.
harganya relatif lebih mahal dan
2.
tidak dapat dibuat sendiri, tetapi
harus membelinya.
Pemilihan bahan yang akan dipakai
untuk kandang baterai tergantung dari ketersediaan bahan yang dimiliki oleh
peternak. kalau peternak memiliki pohon bambu sendiri dan memiliki waktu untuk
membuat kandang ayam tersebut, tentunya bahan bambu lebih menguntungkan.
Umumnya, peternak besar lebih mementingkan efisiensi dan kepraktisan sehingga
mereka memilih kandang baterai dari kawat.
Kandang Ayam Perlu Dibersihkan
Kandang
ayam dapat dibersihkan dengan air. Namun, untuk membersihkannya kandang harus
ditunggu sampai kosong. Ini berkaitan dengan siklus peremajaan ayam yang telah
direncanakan. Untuk ayam potong, bisa setiap 5-6 minggu sekali kandang
dibersihkan dengan air, sedangkan untuk ayam petelur, 75-80 minggu sekali.
Membersihkan kandang ayam dari laba-laba yang sering bersarang di kawat kandang
bisa setiap minggu sekali dengan menggunakan sikat kawat bergagang panjang.
Pembersihan kandang ayam dengan desinfektan dilakukan sesudah kandang ayam
dibersihkan dengan air.
Sesudah
kandang ayam dibersihkan dengan menggunakan air dan desinfektan, kerangka
kandang baterai perlu dicat ulang supaya tidak cepat karatan. Untuk kandang
ayam petelur, pengecatan dilakukan sekali setiap siklus peremajaan. Adapun
untuk kandang baterai ayam potong yang kerangkanya dari besi, pengecatan ulang
bisa dilakukan lebihkurang 10 siklus peremajaan.
5 hal yang harus dihindari pada
saat memelihara DOC / Anak Ayam Kampung
PETERNAKAN AYAM
Hal-Hal Yang Perlu Untuk
Dihindari Pada Saat Memelihara DOC Ayam Kampung
Perawatan Anak Ayam - Ada beberapa hal yang mungkin
perlu untuk diperhatikan dalam merawat DOC Ayam Kampung yang masih berumur 1
sampai 21 hari. Dengan mengetahui akan hal-hal yang harus dihindari dalam
merawat DOC Ayam Kampung, Kita bisa memastikan yang bahwa DOC atau anak ayam
peliharaan kita akan sehat dan cepat besar karena kesehatannya salalu terjaga
sejak dari kecil pemeliharaannya.
Berikut ini adalah hal-hal yang
perlu kita hindari pada saat memelihara DOC / Anak Ayam Kampung
Ada 5 macam yang harus
dihindari pada saat memelihara DOC / Anak Ayam Kampung, diantaranya yaitu
sebagai berikut :
1.
Jangan menempatkan DOC / Anak
Ayam Kampung yang baru menetas ke tempat
yang kurang rapat, apalagi anak ayam yang baru menetas tersebut bercampur
dengan induknya. Karena DOC / anak ayam kampung yang baru menetas ini sangat
membutuhkan ruangan yang hangat, sebaiknya diberi lampu di kandang ayam supaya
anak ayam ini sewaktu-waktu bisa makan sehingga pertumbuhan anak-anak ayam ini
bisa maksimal. Sebaiknya jangan anda biarkan induk ayam tersebut mengasuh anaknya
walaupun hanya beberapa ekor. tujuannya adalah agar anak-anak ayam tidak
terserang oleh penyakit yang menyerang ayam dewasa. Kemudian buatkan ventilasi
yang baik supaya udara di dalam kandang bisa selalu berganti dengan udara luar
dan juga agar kandang ayam ini tidak terasa pengap dan lembab.
2.
Populasi DOC atau Anak ayam
dalam satu kotak / kandang jangan terlalu
padat. selama umur 0-20 hari anak-anak ayam ini bisa ditempatkan di kandang
kotak yang beralaskan ram kawat, selanjutnya umur 21 hari keatas DOC atau
anak-anak ayam ini sudah bisa di tempatkan di kandang yang agak longgar.
Yang perlu untuk diingat adalah populasi yang terlalu padat bisa
menyebabkan ayam sering kanibal atau ayam-ayam tersebut akan mematuk sesamanya.
ini cukup berbahaya, oleh karenanya beri pakan dan minum untuk ayam yang cukup
jangan sampai ada tempat makan yang kosong. Dan jangan lupa untuk membersihkan
kotoran ayam secara teratur, karena kotoran-kotoran ayam yang menumpuk tersebut
mengandung gas-gas yang sangat berbahaya sehingga bisa menganggu kesehatan
ayam. untuk menghindari ayam kanibal dan untuk menambah vitamin serta nafsu
makan anak ayam, coba anda gantungkan daun singkong ataupun bisa juga daun
pepaya di dalam kandang yang nantinya bisa dipatuki oleh ayam-ayam tersebut, dengan
demikian ayam-ayam ini akan selalu makan, dan kebutuhannya serat dan vitaminnya
terpenuhi.
3.
Jangan memberikan untuk anak-anak
ayam ini pakan yang kasar, terutama sekali pada ayam yang berusia 1-7 hari
karena ketika DOC / anak-anak ayam makan akan terganggu di pencernaannya atau
DOC / anak-anak ayam ini belum mampu menelan pakan yang kasar. Oleh karenanya
berilah BR 1 yg telah ditumbuk halus karena akan memudahkan dalam memberi makan
pada DOC/ Anak ayam yang masih kecil dan sistem pencernaannya yang belum
sempurna. Alangkah baiknya pada umur ayam sampai 30 hari berikan BR1 karena
kandungan nutrisinya sangat baik bagi ayam. Jangan lupa juga memberi minum yang
cukup dan gantilah air minumnya setiap hari.
4.
Menunda dalam pemberian vaksin.
Vaksin bisa diberikan pada DOC /Anak ayam kampung yang sudah sehat. Tujuan dari
pemberian vaksin adalah untuk mencegah penyakit tetelo. Cara pemberian vaksin
bisa diberikan pada makanan atau melalui tetes mata dan mulut. Vaksin bisa
diberikan pada DOC / Anak ayam kampung yang berusia 4 hari, 4 minggu dan 4
bulan. Selain itu vaksin atau obat untuk mencegah penyakit yang lainnya juga
dapat kita berikan seperti vaksin untuk penyakit gumboro, flu burung dan
lainnya.
Baca juga:
5.
Pemberian vitamin dan mineral yang
tidak sesuai dengan kebutuhan DOC atau anak ayam. kita bisa memberikan vitamin
dan juga mineral yang cukup untuk ayam, hal ini sangat berguna sebagai penambah
stamina dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit.
Tanda atau ciri-ciri ayam bertelur yang produktif
PETERNAKAN AYAM PETELUR
Ciri-ciri ayam bertelur yang
produktif dan ayam yang tidak bertelur - Ayam
Petelur Komersial merupakan pengembangan dari strain ayam melalui proses
genetika yang cukup panjang hingga akhirnya Ayam tersebut mampu memproduksi
telur dalam jumlah yang banyak ataupun ayam tersebut mampu menghasilkan telur
hingga 350 butir per tahunnya. Ayam Petelur ini terbagi dua. yaitu
(1). Ayam Petelur Ringan, contohnya ayam White Leghorn yang
memiliki ciri-ciri bentuk badannya ramping, telur berwarna putih dan ukuran
telur relatif kecil. ke (2). yaitu ayam petelur medium, contohnya ayam
Isa Brown yang memiliki ciri-ciri bentuk badan sedang (sehingga ayam ini bisa
menjadi tipe dwiguna), telur berwarna coklat dan ukuran telur relatif besar
jika dibandingkan dengan telur ayam petelur ringan,
Bila kita sebagai Peternak ayam, sangat penting untuk
mengetahui mengenai ciri-ciri ayam petelur yang sedang produktif dalam
memproduksi telur dan ayam yang tidak dapat memproduksi telur. Karena, apa bila
ayam tersebut tidak mampu memproduksi telur ketika masa produksi nya, maka
kemungkinan besar ayam tersebut terkena suatu penyakit yg bisa membahayakan
seluruh populasi kandang.
Berikut ini ada 4 ciri-ciri
ayam bertelur/produktif (umur 45 minggu)
1.
Bagian jengger dan pial nya terlihat
bersinar atau mengkilap merah dan besar serta tidak nampak pucat.
2.
Bagian Kloaka nya tidak kering ,
terdapat cairan, Kloaka tidak sempit dan mengkerut serta terlihat bersih
3.
Tulang pinggul belakang sangat
pleksibel dan sangat lentur, dan jaraknya antara tiga jari orang dewasa,
4.
Jika kita raba, bagian abdomen
(perut) terasa lentur dan tidak keras. kemudian jarak antara tulang dada dan
kloaka sekitar tiga sampai empat jari orang dewasa.
Coba perhatikan
gambar yang terdapat di bawah ini, yang ada tanda marker atau spidol adalah
posisi tulang pubis
Berikut ini adalah ciri-ciri
ayam yang tidak bertelur yaitu :
1.
Jengger dan pial nya nampak pucat
atau tidak mengkilap, hal ini mungkin bisa mengindikasikan bahwa adanya
penyakit yang menyerang ayam tersebut sehingga ayam menjadi terganggu
produktivitasnya dalam bertelur.
2.
Jengger dan pial nya juga nampak
mengecil.
3.
Kloaka terlihat kering / tidak lembab
dan Kloaka nampak mengkerut.
4.
Jarak antara tulang pubis sangat
kecil, dan kurang dari dua jari.
5.
Jika pada bagian abdomen (perut) kita
raba akan terasa keras dan tidak lentur.
Selain yang disebutkan diatas penyebab ayam tidak bisa
bertelur adalah karena stress akibat kebisingan, atau pun
karena nutrisi pakan yang tidak terpenuhi, dan bisa juga ayam tidak bisa bertelur
karena gangguan hormonal.
jenis-jenis ayam arab dan
kelebihan atau keunggulan beternak ayam arab
PETERNAKAN AYAM
Jenis-Jenis Ayam Arab Dan
Kelebihannya -
Ayam arab merupakan salahsatu ayam tipe petelur unggul karena kemampuannya
dalam bertelur yang sangat tinggi. Mungkin bisa dikatakan pada saat ini banyak
masyarakat yang memanfaatkan kelebihan ayam arab karena
produksi telurnya yang cukup tinggi yaitu mencapai 190 sampai 250 butir per
tahun nya dengan berat telur rata-rata nya 40 gram. Untuk warna kerabang atau
cangkang telur sangat bervariasi yakni warna putih, kekuningan dan warna coklat
sehingga banyak orang yang tidak bisa membedakan mana telur ayam arab dan mana
telur ayam kampung.
Disamping ayam arab mampu
menghasilkan telur yang tinggi, Ayam arab juga sebagai penghasil daging yang
cukup baik, DOC jantan yang dipelihara sekitar 2 sampai 3 bulan dengan
pemberian makanan /pakan yang baik sudah mampu mencapai bobot badan sampai 4-5
ons. Ayam arab mempunyai warna kulit yang agak kehitaman, dan mempunyai daging
yang lebih tipis jika di bandingkan dengan ayam kampung, sehingga konsumen atau
pasar daging kurang menyukai daging ayam arab. Namun, bagi sebagian peternak
yang kreatif, ayam arab ini dikawin silangkan dengan jenis ayam kampung. yang nantinya
akan menghasilkan ayam dengan postur ayam kampung, dan cangkang atau kerabang
telur sudah tidak putih lagi, disamping itu daging juga menjadi sedikit lebih
terang dari pada ayam arab asli.
Kemudian juga Ayam arab cukup mudah dikenali dari warna bulunya
yang sangat berbeda dari warna bulu ayam pada umumnya. Jenis Ayam ini (ayam
arab) bisa kita bedakan menjadi 2 jenis itu dilihat dari berdasarkan jenis
warna bulunya yaitu jenis gold (merah) dan jenis silver (putih mengkilap atau
orang menyebutnya warna perak). Untuk jenis silver, bulu di bagian leher
berwarna putih mengkilap, bulu sayap hitam bergaris putih, bulu punggung putih
berbintik hitam dan bulu ekor dominan hitam bercampur warna putih, jenggernya
kecil dengan warna merah terang dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.
Selain itu ciri-ciri lainnya ayam arab yaitu pada saat umur 1
minggu pejantan sudah tumbuh jengger, sangat berbeda dengan jenis ayam lainnya.
dan Induk betina tidak memiliki sifat mengeram telur dengan umur produktif
sampai usia 1,5 tahun. Apabila di kelola dengan baik, ayam arab bisa dijadikan
sebagai sumber penghasilan yang sangat menguntungkan untuk menambah pendapatan
keluarga.
Kemudian sifat temperamen ayam Arab tergolong tenang namun lincah. Jika kita
dekati dan merasa terganggu ayam arab ini akan langsung lari beterbangan.
Populasi ayam arab pada saat ini sangat terjaga dan juga semakin berkembangan
karena begitu banyaknya para peternak ayam yang membudidayakannya sebagai ayam
penghasil telur. Untuk habitat atau persebarannya masih banyak dikawasan pulau
jawa dan juga di beberapa tempat di luar pulau Jawa.
JENIS-JENIS AYAM ARAB
Ada 2 jenis ayam Arab yaitu
Golden Dan Silver. Ciri-ciri Ayam Arab yaitu sebagai berikut ini :
Ayam Arab Golden
1.
Paruh dan kaki berwarna kekuningan
terkadang kehitaman
2.
Warna bulu merah kekuningan dan hitam
3.
Bobot dewasa yang jantan 1,8 Kg,
sedangkan betina 1,3 Kg
4.
Menghasilkan telur mencapai 187 kg
per tahunnya
Ayam Arab Silver
1.
Paruh dan kaki berwarna kekuningan
terkadang kehitaman gelap
2.
Warna bulu dominan warna putih dengan
kombinasi warna hitam di bagian sayap dan ekor.
3.
Produksi telur bisa mencapai 230
butir per tahun
4.
Bobot dewasa yang jantan 1,5 -1,7 Kg,
sedangkan yang betina 1,2-1,4 Kg.
Keunggulan dan kelebihan ayam arab yaitu sebagai berikut:
1.
Berat telur ayam arab berkisar antara
35 sampai 42,5 gram
2.
Harga DOC yang berfluktuasi, kadang
lebih tinggi atau lebih rendah kalau kita bandingkan dengan ayam kampung biasa.
3.
Harga induk ayam arab tergolong
tinggi
4.
Warna kerabang atau cangkang telur
bervariasi yaitu warna putih, kekuningan dan warna putih kecoklatan
5.
Daya seksualitas pejantan tinggi
6.
Konsumsi pakan (FCR) relatif kecil
karena ayam arab termasuk tipe kecil
7.
Ayam arab ini bisa dijadikan untuk
perbaikan genetik ayam buras
8.
Ayam betina tidak mempunyai sifat
mengeram telur, sehingga masa bertelurnya sangat panjang
Adapun kekurangan atau kelemahan ayam arab antara lain yaitu:
1.
Untuk yang betina sifat mengeram
telur hampir tidak ada, sehingga kita butuh mesin tetas untuk menetaskan
telurnya atau kita harus menggunakan jasa induk ayam kampung, bebek atau yang
lainnya untuk menetaskan telur.
2.
Wama kulit dan daging agak sedikit
kehitaman sehingga harga jual relatif rendah
3.
Bobot badan afkir rendah yaitu
sekitar 1 - 1,2 kg