Senin, 13 Juli 2020

SEJARAH DAN BUDIDAYA AYAM CEMAN

Ayam cemani merupakan salah satu jenis ayam lokal khas propinsi Jawa Tengah yang berasal dari Karisidenan Kedu tepatnya di daerah Kabupaten Temanggung dan sekitarnya. Ayam cemani ini banyak dipelihara oleh masyarakat di desa Kedu, desa Beji dan desa Kahuripan, Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung sejak awal abad 20. Ayam cemani dikenal memiliki harga yang mahal, namun budidaya ayam cemani baru dilakukan oleh sebagian masyarakat di daerah tertentu, warna hitam tidak selamanya kelam , mungkin itu salah satu kalimat yang bisa dipakai untuk mengatakan pada Ayam Cemani. Warna Hitam pada Ayam Cemani justru menjadi pertanda cerahnya masa depan pemilik Ayam cemani. Ini bukan karena mistis atau kesaktian Ayam cemani hitam legam tersebut, tetapi karena harga Ayam Cemani yang Hitam legam sangat tinggi bisa mencapai jutaan rupiah. Tak heran jika ini menjadi keuntungan tersendiri bagi peternak ayam cemani. Sehingga banyak peternak menekuni Budidaya Ayam Cemani ini. Harga ayam cemani sangat bervariasi tergantung pada kualitasnya, kualitas Ayam cemani yang baik dinilai bersadarkan tingkat kepekatan warna hitam di seluruh tubuh, mulai dari bulu, kulit,kaki, kuku,lidah, tulang dan darahnyapun hitam. Harga ayam cemani standard berkisar antara 150 ribu hingga 500 ribu untuk ukuran dewasa, sedangkan untuk cemani super tidak ada batasnya bisa mencapai jutaan rupiah.
Ayam Cemani jantan dewasa pada waktu berdiri normal mencapai tinggi sekitar 60 cm dengan lingkar dada mencapai 34 cm dan panjang sayap 25 cm. Sementara, ayam betina dewasa mencapai tinggi 50 cm dengan lingkar dada 27 cm dan panjang sayap 21 cm. Bobot anak ayam umur sehari berkisar antara 28-32 gram/ekor. Bobot ayam betina berumur 5 bulan berkisar antara 1.200-1.300 gram/ekor. Ayam jantan umur 5 bulan berkisar antara 1.400-1.500 gram/ekor. Umur pertama bertelur berkisar antara 4,6-6,5 bulan dan produksi telur pada pemeliharaan diumbar dan semi intensif berkisar 56-77 butir per ekor/tahun, sementara yang dipelihara intensif dalam kandang batere dapat mencapai 215 butir/ekor/tahun. Bobot telur ayam berkisar antara 41-49 gram/butir. Konsumsi pakan ayam dewasa per hari mencapai 93 gram per ekor (Iskandar dan saepudin, 2004).
Perbedaan antara ayam Kedu Hitam dan ayam Cemani adalah pada ayam Kedu Hitam sebaran warna hitam hanya pada bulunya saja, sedangkan pada ayam Cemani sebaran warna hitam menyebar keseluruh tubuh. Jadi ayam Cemani merupakan ayam Kedu hitam tetapi ayam kedu hitam belum tentu ayam Cemani. Diduga ayam cemani ini didapat dari hasil perkawinan antar keluarga yang dekat hubungan kerabatnya dari beberapa generasi diikuti dengan seleksi kearah ayam yang berwarna hitam.
Sejarah ayam cemani dan ayam kedu hitam ini ada dua macam versi, yaitu versi Makukuhan dan versi Tjokromiharjo. Versi Makukuhan ini merupakanlegenda yang berkembang di Desa Kedu dan sekitarnya, disebutkan bahwa ayam cemani pada awalnya dibawa dan dikembangbiakkan oleh seorang bernama Ki Ageng Makukuhan pada era akhir pemerintahan kerajaan Majapahit. Sedangkan versi lain adalah ayam ini dibawa dan dikembangkan oleh seorang ahli peternakan sekaligus kepala desa Kalikuto yang pernah belajar kepada Dr. Douwes Dekker yaitu Tjokromiharjo. Versi ini mengatakan bahwa ayam cemani bukan berasal dari Kedu, namun berasal dari persilangan beberapa generasi ayam Inggris yang dibawa pada zaman pemerintahan kolonial Raffles dengan ayam lokal Indonesia yang berkembang hingga daerah Kedu. Di kedu persilangan ayam inimenghasilkan keturunan yang berwarna hitam yang kini kita kenal dengan namaayam hitam kedu atau juga ayam cemani
SEJARAH DAN BUDIDAYA AYAM CEMANI
B.  Budidaya Ayam Cemani 
Budi daya ayam cemani relatif mudah, hanya butuh ketelatenan saja. Tatacara pemeliharaan ayam Cemani sama dengan cara pemeliharaan ayam Kedu Hitam. Ayam Camani dikawinkan dengan sesama ayam Cemani secara alami dengan perbandingan maksimal 1 jantan 5 betina untuk yang ditetaskan sendiri oleh induknya, karena ayam ini masih memiliki sifat mengeram dan mengasuh anaknya. Anak-anak ayam yang menetas kemudian dipisahkan antara yang berwarna hitam legam murni, anak ayam Cemani dari yang berwarna selain hitam, sebagai anak ayam Kedu.
Ayam  cemani kecil sangat rentan terhadap kematian terutama pada suhu yang rendah. Untuk mengantisipasinya pemeliharaan DOC sampai usia satu bulan ditempatkan pada kandang Box yang diberi lampu pijar. Lampu pijar akan membantu menjaga suhuruangan tetap hangat. Pada pagi hari box anakan Ayam Cemani ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan diletakkan pada tempat yang relatif teduh jika matahari mulai terik.
 Pemeliharaan anak-anak ayam dapat segera dilakukan begitu telur menetas dan dipisahkan dari induknya, atau dari mesin apabila ditetaskan dengan mesin tetas untuk dipelihara dalam kandang yang dilengkapi dengan pemanas. Setelah anak-anak ayam berumur 4 hari, segera dilakukan imunisasi dengan vaksin tetelo atau ND (Newcastle desease), yang dapat diperoleh dari toko-toko pakan dan obat ayam. Imunisasi kemudian diulang pada umur 4 minggu dan 4 bulan. Selain vaksin ND, dapat juga diimunisasi dangan vaksin cacar flow pox, apabila perlu.
Proses seleksi dilakukan terus menerus untuk memisahkan anak-anak ayam yang berbulu bukan hitam. Ayam dapat dipelihara dalam kandang berlantai kawat atau bambu atau langsung di atas lantai tanah atau sekam atau serbuk gergaji secukupnya. Ukuran kandang bervariasi  disesuaikan dengan besar ayam. Untuk ayam dewasa setiap luasan lantai 1 m persegi, maksimum dapat diisi oleh 4-6 ekor. Ruangan dalam kandang ayam harus terhindar dari pemanasan matahari langsung dan basah kena air hujan. Ventilasi dibuat secukupnya di sekitar dinding kandang. Kebersihan kandang harus selalu dipelihara untuk menghindarkan ayam dari penyakit. Larutan desinfektant dapat dipakai untuk menyemprot setiap pojok kandang setelah dibersihkan dari sampah dan debu. Penerangan dapat diberikan secukupnya terutama untuk anak-anak ayam untuk memudahkan pengontrolan pada waktu malam hari.
Jenis pakan yang dapat diberikan untuk lebih mudahnya dapat memakai pakan jadi komersial untuk ayam ras tipe petelur mulai dari pakan untuk anak ayam, ayam muda dan ayam dewasa. Namun untuk menekan harga, pakan dapat dibuat dengan campuran berbagai bahan pakan seperti dedak padi, jagung giling, menir, gabah dan sebagainya, yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan dan murah harganya. Berikut ini disajikan salah satu contoh formula ransum sederhana dengan bahan-bahan pakan yang mudah diperoleh untuk anak ayam, ayam muda dan ayam dewasa. Adapun kandungan gizi sedikit ditingkatkan untuk mengatasi kemungkinan penurunan kualitas bahan-bahan pakan yang kadang terjadi dari waktu kewaktu. Pakan lebih baik diberikan dalam bentuk kering sekali atau dua kali setiap hari secara berlebih dengan selalu memperhatikan sisa pakan pada pagi hari sebelum diberi, jika masih ada sisa penambahan pakan bisa dikurangi. Konsumsi ransum bulanan per ekor, mulai dari 4 minggu pertama, ayam akan memakan sebanyak 392 gram/ekor, kemudian sebanyak 838 g/iet pada 4 minggu berikutnya dan seterusnya untuk konsumsi pakan pada umur 5 sampai dengan 8 minggu, keudian sebnayak 1.159 gram. Memasuki umur 13 minggu, ayam memakan sebanyak 1.364 gram/ekor. Selanjutnya ayam akan makan terus akibat bertambahnya sampai umur dewasa yang rata- rata hanya makan sebanyak kurang lebih 100 gram/ekor/hari
Dengan bertambahnya usia ayam cemani bertambah pula ukuran tubuh dan jumlah bulu-bulunya, ayam sudah harus mulai dipindah pada kandang yang lebih luas. Pemanasan dengan lampu pijar diseduaikan dengan kebutuhan, jika suhu tidak terlalu dingin bisa ditiadakan. Kandang yang terlalu sempit akan mengganggu pertumbuhan dan membuat kandang menjadi lembab. Kandang yang lembab akan berpotensi mendatangkan bibit penyakit. Penempatan kandang hendaknya terpisah dari pemukiman dan terkena sinar matahari yang cukup terutama pada pagi hari. Karena itu pada Pola budi Daya ayam cemani diusahakan kandang menghadap ke arah timur.
Kesimpulan
            Ayam cemani merupakan ayam lokal khas Indonesia yang berkembang awal di daerah Temanggung. Ayam ini memiliki ciri seluruh tubuhnya berwarna hitam mulai dari bulu,menyebar mulai dari jengger, kulit muka, mata, paruh, kaki, cakar, kuku sampai ke rongga mulut dan lubang dubur (cloaca). Ayam Cemani merupakan tipe ayam dwi guna yaitu bisa dimanfaatkan daging maupun produksi telurnya. Manjemen pemeliharaan ayam Cemani sama dengan pemeliharaan ayam buras pada umumnya. Jenis pakan yang diberikan pada umur 1 bulan ke atas berupa pakan komersil juga bisa ditambahkan  nasi aking, bekatul.

Diambil dari berbagai sumber

jenis-jenis kandang ayam yang baik dan perawatan kandang ayam

JENIS KANDANG AYAM

Kontruksi dan kapasitas kandang DOC

        Kontruksi kandang untuk DOC (anak ayam) sebetulnya sama dengan kandang untuk ayam dewasa. Akan tetapi, harus diingat bahwa DOC memerlukan sumber pemanas dan kehangatan untuk mengganti induknya, terutama pada saat bulunya belum tumbuh. Sisi luar kandang DOC sebaiknya diberi penutup atau tirai penahan diingin dari hembusan angin maupun hujan. Selain itu, kandang DOC juga diberi lampu atau sumber pemanas lainnya untuk menghangatkan tubuh anak ayam. Bila kandang memakai lantai litter, setelah kandang dibersihkan dan disemprot dengan desinfektan, dibuatkan lingkaran pembatas yang terbuat dari seng berdiameter 3 M dan tinggi 40 CM untuk setiap 500 ekor ayam. Pada lantai, ditaburkan litter dari kulit gabah atau serutan kayu setebal 6-9 CM. Lantai dari kawat, sebelum ditabur litter, harus diberi kertas koran sebagai penahan agar litter tidak jatuh.

        Letak kandang memanjang dari barat ketimur agar ayam tidak terkena panas matahari yang berlebih. dengan demikian, kandungan amoniak di kandang tidak tinggi sehingga udara segar dapat membuat pertumbuhan ayam menjadi baik.
kandang ayam

        Kandang secara khusus yang hanya dipergunakan untuk DOC atau masa brooding saja jarang dibuat. Biasanya, kandang tersebut juga dipergunakan untuk membesarkan anak ayam sampai siap bertelur. Setelah itu, ayam dipindahkan kekandang baterai agar telur yang dihasilkan bersih dari kotoran ayam.

Kandang untuk DOC Ayam Petelur Hingga Dewasa

        Keperluan kandang untuk ayam ras petelur sebetulnya tergantung pada rencana kita. Kalau akan memelihara ayam dari DOC (anak ayam umur sehari) sampai dengan dewasa dalam satu kandang maka kita hanya perlu memperhitungkan keperluan ruang (space) dari setiap umur ayam. Untuk ayam ras petelur dengan telur cokelat yang dipelihara di lantai litter dapat digunakan patokan sebagai berikut.
·                     DOC sampai dengan umur 5 minggu : 12,7 ekor/m²
·                     DOC umur 6 sampai 16 minggu : 7-8 ekor/m²
·                     umur 17 minggu sampai dengan bertelur : ± 5,5 ekor/m²
Bila pemeliharaannya di kandang dengan lantai baterai (cage), patokannya sebagai berikut:
·                     DOC sampai dengan umur 6 minggu : 55,25 ekor/m²
·                     DOC umur 7 sampai dengan 16 minggu : 28,17 ekor/m²
·                     Umur 17 minggu sampai dengan bertelur : 22,12 ekor/m²
        Peternak biasanya memelihara DOC hingga anak ayam umur 16 minggu di kandang litter. Bila telah berumur 17 minggu atau 1 minggu sebelum bertelur, ayam dipindahkan ke kandang baterai (baterai ditempatkan dalam kandang juga).
        Penggunaan kandang baterai memiliki lebih banyak keuntungan diantaranya:
1.                   telur lebih bersih
2.                   tempat lebih hemat sebab per m² luasan kandang dapat menampung ayam lebih banyak,
3.                   produksi setiap individu mudah diketahui, dan
4.                   kanibalisme atau saling patuk antar ayam maupun ayam mematuk telur
Kandang Untuk Ayam Kampung
        Kontruksi kandang untuk pemeliharan ayam kampung secara intensif sebenarnya sama dengan kandang ayam ras. Ayam kampung dapat dipelihara dalam kandang litter maupun kandang baterai. Prinsip dalam pembuatan kandang adalah membuat ayam merasa nyaman berada di kandangnya. Dalam keadaan nyaman, ayam dapat berkembang dengan baik sehingga beratnya bertambah dan produksi telurnya juga lebih baik.

Kandang Untuk Ayam Pedaging
        Ayam pedaging bisa dipelihara dalam kandang litter, baterai, maupun slat. Kandang litter biayanya lebih murah, tetapi ayam cenderung lebih mudah terserang penyakit pernafasan. selain itu, kapasitas kandang atau jumlah ayam per m² luasan kandang lebih banyak.

Bahan Untuk Alas Litter Kandang Ayam
        Untuk alas litter, dapat digunakan bahan-bahan berpotensi untuk menyerap air. Pemilihan bahan litter tergantung pada ketersediaan bahan di dekat lokasi peternakan maupun harganya. Bahan-bahan tersebut sebaiknya juga tidak menyebabkan timbulnya debu dan tidak beracun. Bahan-bahan yang berpotensi sebagai bahan litter yaitu serbuk gergaji (tahi gergaji), serutan kayu, sekam padi, kulit kacang, dan tongkol jagung. Bahan-bahan litter yang sering dipergunakan di peternakan besar ayam ras maupun buras yaitu kulit padi dan serutan kayu. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan tersebut cukup banyak dan harganya cukup murah.

Bambu dan Kawat Sebagai Bahan Kandang Ayam
        Kandang baterai dapat dibuat dari bambu maupun kawat. Masing-masing bahan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. 
Adapun kelebihan kandang baterai dari bahan bambu sebagai berikut ini :
1.                   Kandang dapat dibuat sendiri oleh peternak
2.                   Bila di daerah tersebut cukup banyak bambu dan sangat murah harganya, peternak ayam dapat menghemat biaya pembuatannya
Kekurangan bahan bambu antara lain sebagai berikut :
1.                   lebih cepat lapuk sehingga tidak dapat bertahan lama
2.                   biasanya, bilah-bilah bambu dibuat agak besar sehingga kotoran ayam lebih banyak menempel pada lantai beterai, Akibatnya, telur yang dihasilkan akan lebih kotor
Kandang baterai dari kawat mempunyai kelebihan yaitu sebagai berikut:
1.                   lebih rapi dan bisa dipakai lebih lama
2.                   lebih mudah dalam merawat dan membersihkannya, dan 
3.                   telur yang dihasilkan lebih bersih
Kekurangan kandang baterai dari kawat antara lain :
1.                   harganya relatif lebih mahal dan
2.                   tidak dapat dibuat sendiri, tetapi harus membelinya.
        Pemilihan bahan yang akan dipakai untuk kandang baterai tergantung dari ketersediaan bahan yang dimiliki oleh peternak. kalau peternak memiliki pohon bambu sendiri dan memiliki waktu untuk membuat kandang ayam tersebut, tentunya bahan bambu lebih menguntungkan. Umumnya, peternak besar lebih mementingkan efisiensi dan kepraktisan sehingga mereka memilih kandang baterai dari kawat.

Kandang Ayam Perlu Dibersihkan
        Kandang ayam dapat dibersihkan dengan air. Namun, untuk membersihkannya kandang harus ditunggu sampai kosong. Ini berkaitan dengan siklus peremajaan ayam yang telah direncanakan. Untuk ayam potong, bisa setiap 5-6 minggu sekali kandang dibersihkan dengan air, sedangkan untuk ayam petelur, 75-80 minggu sekali. Membersihkan kandang ayam dari laba-laba yang sering bersarang di kawat kandang bisa setiap minggu sekali dengan menggunakan sikat kawat bergagang panjang. Pembersihan kandang ayam dengan desinfektan dilakukan sesudah kandang ayam dibersihkan dengan air.
        Sesudah kandang ayam dibersihkan dengan menggunakan air dan desinfektan, kerangka kandang baterai perlu dicat ulang supaya tidak cepat karatan. Untuk kandang ayam petelur, pengecatan dilakukan sekali setiap siklus peremajaan. Adapun untuk kandang baterai ayam potong yang kerangkanya dari besi, pengecatan ulang bisa dilakukan lebihkurang 10 siklus peremajaan.

5 hal yang harus dihindari pada saat memelihara DOC / Anak Ayam Kampung

PETERNAKAN AYAM

5 macam yang harus dihindari pada saat memelihara DOC / Anak Ayam Kampung

Hal-Hal Yang Perlu Untuk Dihindari Pada Saat Memelihara DOC Ayam Kampung

Perawatan Anak Ayam - Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam merawat DOC Ayam Kampung yang masih berumur 1 sampai 21 hari. Dengan mengetahui akan hal-hal yang harus dihindari dalam merawat DOC Ayam Kampung, Kita bisa memastikan yang bahwa DOC atau anak ayam peliharaan kita akan sehat dan cepat besar karena kesehatannya salalu terjaga sejak dari kecil pemeliharaannya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu kita hindari pada saat memelihara DOC / Anak Ayam Kampung

Ada 5 macam yang harus dihindari pada saat memelihara DOC / Anak Ayam Kampung, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1.                   Jangan menempatkan DOC / Anak Ayam Kampung yang baru menetas ke tempat yang kurang rapat, apalagi anak ayam yang baru menetas tersebut bercampur dengan induknya. Karena DOC / anak ayam kampung yang baru menetas ini sangat membutuhkan ruangan yang hangat, sebaiknya diberi lampu di kandang ayam supaya anak ayam ini sewaktu-waktu bisa makan sehingga pertumbuhan anak-anak ayam ini bisa maksimal. Sebaiknya jangan anda biarkan induk ayam tersebut mengasuh anaknya walaupun hanya beberapa ekor. tujuannya adalah agar anak-anak ayam tidak terserang oleh penyakit yang menyerang ayam dewasa. Kemudian buatkan ventilasi yang baik supaya udara di dalam kandang bisa selalu berganti dengan udara luar dan juga agar kandang ayam ini tidak terasa pengap dan lembab.


2.                   Populasi DOC atau Anak ayam dalam satu kotak / kandang jangan terlalu padat. selama umur 0-20 hari anak-anak ayam ini bisa ditempatkan di kandang kotak yang beralaskan ram kawat, selanjutnya umur 21 hari keatas DOC atau anak-anak ayam ini sudah bisa di tempatkan di kandang yang agak longgar.  Yang perlu untuk diingat adalah populasi yang terlalu padat bisa menyebabkan ayam sering kanibal atau ayam-ayam tersebut akan mematuk sesamanya. ini cukup berbahaya, oleh karenanya beri pakan dan minum untuk ayam yang cukup jangan sampai ada tempat makan yang kosong. Dan jangan lupa untuk membersihkan kotoran ayam secara teratur, karena kotoran-kotoran ayam yang menumpuk tersebut mengandung gas-gas yang sangat berbahaya sehingga bisa menganggu kesehatan ayam. untuk menghindari ayam kanibal dan untuk menambah vitamin serta nafsu makan anak ayam, coba anda gantungkan daun singkong ataupun bisa juga daun pepaya di dalam kandang yang nantinya bisa dipatuki oleh ayam-ayam tersebut, dengan demikian ayam-ayam ini akan selalu makan, dan kebutuhannya serat dan vitaminnya terpenuhi.

5 macam yang harus dihindari saat memelihara DOC / Anak Ayam Kampung
3.                   Jangan memberikan untuk anak-anak ayam ini pakan yang kasar, terutama sekali pada ayam yang berusia 1-7 hari karena ketika DOC / anak-anak ayam makan akan terganggu di pencernaannya atau DOC / anak-anak ayam ini belum mampu menelan pakan yang kasar. Oleh karenanya berilah BR 1 yg telah ditumbuk halus karena akan memudahkan dalam memberi makan pada DOC/ Anak ayam yang masih kecil dan sistem pencernaannya yang belum sempurna. Alangkah baiknya pada umur ayam sampai 30 hari berikan BR1 karena kandungan nutrisinya sangat baik bagi ayam. Jangan lupa juga memberi minum yang cukup dan gantilah air minumnya setiap hari.


4.                   Menunda dalam pemberian vaksin. Vaksin bisa diberikan pada DOC /Anak ayam kampung yang sudah sehat. Tujuan dari pemberian vaksin adalah untuk mencegah penyakit tetelo. Cara pemberian vaksin bisa diberikan pada makanan atau melalui tetes mata dan mulut. Vaksin bisa diberikan pada DOC / Anak ayam kampung yang berusia 4 hari, 4 minggu dan 4 bulan. Selain itu vaksin atau obat untuk mencegah penyakit yang lainnya juga dapat kita berikan seperti vaksin untuk penyakit gumboro, flu burung dan lainnya.

Baca juga:
·                     Mengenal Ayam Mutiara dan cara membedakan jantan dan betina
·                     Manfaat Daging Ayam bagi kesehatan tubuh manusia


5.                   Pemberian vitamin dan mineral yang tidak sesuai dengan kebutuhan DOC atau anak ayam. kita bisa memberikan vitamin dan juga mineral yang cukup untuk ayam, hal ini sangat berguna sebagai penambah stamina dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit.

Tanda atau ciri-ciri ayam bertelur yang produktif

PETERNAKAN AYAM PETELUR


MENGETAHU TENTANG CIRI-CIRI AYAM PETELURCiri-ciri ayam bertelur yang produktif dan ayam yang tidak bertelur - Ayam Petelur  Komersial merupakan pengembangan dari strain ayam melalui proses genetika yang cukup panjang hingga akhirnya Ayam tersebut mampu memproduksi telur dalam jumlah yang banyak ataupun ayam tersebut mampu menghasilkan telur hingga 350 butir per tahunnya. Ayam Petelur ini terbagi dua. yaitu (1). Ayam Petelur Ringan, contohnya ayam White Leghorn yang memiliki ciri-ciri bentuk badannya ramping, telur berwarna putih dan ukuran telur relatif kecil. ke (2). yaitu ayam petelur medium, contohnya ayam Isa Brown yang memiliki ciri-ciri bentuk badan sedang (sehingga ayam ini bisa menjadi tipe dwiguna), telur berwarna coklat dan ukuran telur relatif besar jika dibandingkan dengan telur ayam petelur ringan,

Bila kita sebagai Peternak ayam, sangat penting untuk mengetahui mengenai ciri-ciri ayam petelur yang sedang produktif dalam memproduksi telur dan ayam yang tidak dapat memproduksi telur. Karena, apa bila ayam tersebut tidak mampu memproduksi telur ketika masa produksi nya, maka kemungkinan besar ayam tersebut terkena suatu penyakit yg bisa membahayakan seluruh populasi kandang.

Berikut ini ada 4 ciri-ciri ayam bertelur/produktif (umur 45 minggu)
1.                   Bagian jengger dan pial nya terlihat bersinar atau mengkilap merah dan besar serta tidak nampak pucat.
2.                   Bagian Kloaka nya tidak kering , terdapat cairan, Kloaka tidak sempit dan mengkerut serta terlihat bersih
3.                   Tulang pinggul belakang sangat pleksibel dan sangat lentur, dan jaraknya antara tiga jari orang dewasa, 
4.                   Jika kita raba, bagian abdomen (perut) terasa lentur dan tidak keras. kemudian jarak antara tulang dada dan kloaka sekitar tiga sampai empat jari orang dewasa.
Coba perhatikan gambar yang terdapat di bawah ini, yang ada tanda marker atau spidol adalah posisi tulang pubis
ciri-ciri ayam bertelur yang produktif dan tanda-tanda ayam yang tidak bertelur

ciri-ciri ayam bertelur yang produktif dan tanda-tanda ayam yang tidak bertelur

ciri-ciri atau tanda ayam bertelur yang produktif dan ciri-ciri ayam yang tidak bertelur


Berikut ini adalah ciri-ciri ayam yang tidak bertelur yaitu :
1.                   Jengger dan pial nya nampak pucat atau tidak mengkilap, hal ini mungkin bisa mengindikasikan bahwa adanya penyakit yang menyerang ayam tersebut sehingga ayam menjadi terganggu produktivitasnya dalam bertelur.
2.                   Jengger dan pial nya juga nampak mengecil.
3.                   Kloaka terlihat kering / tidak lembab dan Kloaka nampak mengkerut. 
4.                   Jarak antara tulang pubis sangat kecil, dan kurang dari dua jari.
5.                   Jika pada bagian abdomen (perut) kita raba akan terasa keras dan tidak lentur.
Selain yang disebutkan diatas penyebab ayam tidak bisa bertelur adalah karena stress akibat kebisingan, atau pun karena nutrisi pakan yang tidak terpenuhi, dan bisa juga ayam tidak bisa bertelur karena gangguan hormonal.

jenis-jenis ayam arab dan kelebihan atau keunggulan beternak ayam arab

PETERNAKAN AYAM

jenis-jenis ayam arab dan kelebihan serta kekurangan beternak ayam arab.

Jenis-Jenis Ayam Arab Dan Kelebihannya - Ayam arab merupakan salahsatu ayam tipe petelur unggul karena kemampuannya dalam bertelur yang sangat tinggi. Mungkin bisa dikatakan pada saat ini banyak masyarakat yang memanfaatkan kelebihan ayam arab karena produksi telurnya yang cukup tinggi yaitu mencapai 190 sampai 250 butir per tahun nya dengan berat telur rata-rata nya 40 gram. Untuk warna kerabang atau cangkang telur sangat bervariasi yakni warna putih, kekuningan dan warna coklat sehingga banyak orang yang tidak bisa membedakan mana telur ayam arab dan mana telur ayam kampung.

Disamping ayam arab mampu menghasilkan telur yang tinggi, Ayam arab juga sebagai penghasil daging yang cukup baik, DOC jantan yang dipelihara sekitar 2 sampai 3 bulan dengan pemberian makanan /pakan yang baik sudah mampu mencapai bobot badan sampai 4-5 ons. Ayam arab mempunyai warna kulit yang agak kehitaman, dan mempunyai daging yang lebih tipis jika di bandingkan dengan ayam kampung, sehingga konsumen atau pasar daging kurang menyukai daging ayam arab. Namun, bagi sebagian peternak yang kreatif, ayam arab ini dikawin silangkan dengan jenis ayam kampung. yang nantinya akan menghasilkan ayam dengan postur ayam kampung, dan cangkang atau kerabang telur sudah tidak putih lagi, disamping itu daging juga menjadi sedikit lebih terang dari pada ayam arab asli.

Kemudian juga Ayam arab cukup mudah dikenali dari warna bulunya yang sangat berbeda dari warna bulu ayam pada umumnya. Jenis Ayam ini (ayam arab) bisa kita bedakan menjadi 2 jenis itu dilihat dari berdasarkan jenis warna bulunya yaitu jenis gold (merah) dan jenis silver (putih mengkilap atau orang menyebutnya warna perak). Untuk jenis silver, bulu di bagian leher berwarna putih mengkilap, bulu sayap hitam bergaris putih, bulu punggung putih berbintik hitam dan bulu ekor dominan hitam bercampur warna putih, jenggernya kecil dengan warna merah terang dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.

Selain itu ciri-ciri lainnya ayam arab yaitu pada saat umur 1 minggu pejantan sudah tumbuh jengger, sangat berbeda dengan jenis ayam lainnya. dan Induk betina tidak memiliki sifat mengeram telur dengan umur produktif sampai usia 1,5 tahun. Apabila di kelola dengan baik, ayam arab bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan yang sangat menguntungkan untuk menambah pendapatan keluarga.

Kemudian sifat temperamen ayam Arab tergolong tenang namun lincah. Jika kita dekati dan merasa terganggu ayam arab ini akan langsung lari beterbangan. Populasi ayam arab pada saat ini sangat terjaga dan juga semakin berkembangan karena begitu banyaknya para peternak ayam yang membudidayakannya sebagai ayam penghasil telur. Untuk habitat atau persebarannya masih banyak dikawasan pulau jawa dan juga di beberapa tempat di luar pulau Jawa.

JENIS-JENIS AYAM ARAB
Ada 2 jenis ayam Arab yaitu Golden Dan Silver. Ciri-ciri Ayam Arab yaitu sebagai berikut ini :

Ayam Arab Golden
1.                   Paruh dan kaki berwarna kekuningan terkadang kehitaman
2.                   Warna bulu merah kekuningan dan hitam
3.                   Bobot dewasa yang jantan 1,8 Kg, sedangkan betina 1,3 Kg
4.                   Menghasilkan telur mencapai 187 kg per tahunnya
Ayam Arab Silver
1.                   Paruh dan kaki berwarna kekuningan terkadang kehitaman gelap
2.                   Warna bulu dominan warna putih dengan kombinasi warna hitam di bagian sayap dan ekor.
3.                   Produksi telur bisa mencapai 230 butir per tahun
4.                   Bobot dewasa yang jantan 1,5 -1,7 Kg, sedangkan yang betina 1,2-1,4 Kg.
Keunggulan dan kelebihan ayam arab yaitu sebagai berikut:
1.                   Berat telur ayam arab berkisar antara 35 sampai 42,5 gram
2.                   Harga DOC yang berfluktuasi, kadang lebih tinggi atau lebih rendah kalau kita bandingkan dengan ayam kampung biasa.
3.                   Harga induk ayam arab tergolong tinggi
4.                   Warna kerabang atau cangkang telur bervariasi yaitu warna putih, kekuningan dan warna putih kecoklatan
5.                   Daya seksualitas pejantan tinggi
6.                   Konsumsi pakan (FCR) relatif kecil karena ayam arab termasuk tipe kecil
7.                   Ayam arab ini bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras
8.                   Ayam betina tidak mempunyai sifat mengeram telur, sehingga masa bertelurnya sangat panjang
Adapun kekurangan atau kelemahan ayam arab antara lain yaitu:
1.                   Untuk yang betina sifat mengeram telur hampir tidak ada, sehingga kita butuh mesin tetas untuk menetaskan telurnya atau kita harus menggunakan jasa induk ayam kampung, bebek atau yang lainnya untuk menetaskan telur.
2.                   Wama kulit dan daging agak sedikit kehitaman sehingga harga jual relatif rendah
3.                   Bobot badan afkir rendah yaitu sekitar 1 - 1,2 kg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayam Cemara

Mengenal Ayam Cemara dan Ciri-Cirinya Sumber gambar : http://centralunggas.blogspot.com Ternak Ayam  ~ Ayam Cemara merupakan je...